Tips Menjawab Soal Essay
Dalam pendidikan tingkat atas (SMU) atau pun pendidikan tinggi (S1/S2), pertanyaan essay merupakan bentuk pertanyaan yang banyak ditemukan siswa. Umumnya pertanyaan essay memiliki nilai paling tinggi karena mewakili pengujian terhadap kemampuan berfikir yang lebih tinggi yaitu kemampuan berfikir kritis, reasoning dan argumentasi.
Dalam post kali ini penulis akan berbagi bagaimana tips menjawab soal essay. Yang kadang kita berpikir sederhana makin panjang jawabannya maka main besar nilainya:) namun kenyataannya ternyata kamu mendapat nilai kecil. Kenapa?
Untuk mempermudah karena tulisan ini cukup panjang penulis menjelaskan dahulu outline pembasan kita sebagai berikut:
- Apa Itu Soal Essay
- Bagaimana Menjawab Soal Essay
- Keahlian Membangun Argumen
- Mengevaluasi Premis
- Strategi Menghadapi Test
- Beberapa Bentuk Pertanyaan Essay
- Kesalahan Umum Menjawab Soal Essay
- Mengenali Bias dalam Pemberian Nilai
1 Apa Itu Soal Essay
Dalam pendidikan tingkat atas (SMU) atau pun pendidikan tinggi (S1/S2), pertanyaan essay merupakan bentuk pertanyaan yang banyak ditemukan siswa. Umumnya pertanyaan essay memiliki nilai paling tinggi karena mewakili pengujian terhadap kemampuan berfikir yang lebih tinggi yaitu kemampuan berfikir kritis, reasoning dan argumentasi.
Meskipun demikian, pertanyaan essay biasanya bukanlah pertanyaan yang dapat Anda jumpai jawabannya dengan mudah didalam buku. Pengajar biasa nya meminta Anda menggunakan informasi yang ada dibuku hanya untuk mendukung kesimpulan/klaim Anda yang Anda nyatakan.
Pernahkan Anda mengalami sudah open-book pun ternyata Anda tidak mendapatkan nilai maksimal. Apa yang salah? Tanpa keahlian menulis argumen yang baik, sering kali meskipun ujian tersebut berupa open-book, tetap saja Anda memperoleh nilai tidak maksimal. Untuk mendapatkan nilai yang baik, pertama Anda harus memiliki pemahaman yang baik terhadap subjek yang ditanyakan. Hal ini biasanya terbantu dengan telah membaca materi tersebut dan ujian yang open-book dan kedua yang paling penting adalah Anda memiliki keahlian menulis argumen yang baik untuk dapat menjawab dengan efektif. Hal inilah yang lazimnya tidak dimiliki siswa, karena siswa berpikir, soal essay itu yang penting banyak tulisan. Semakin banyak tulisan maka semakin besar peluang jawaban yang diberikan ada yang cocok. Hal ini keliru karena penguji tidak menilai berdasarkan jumlah baris atau ada kalimat dalam paragraf yang sesuai dengan jawaban.
Melainkan argumentasi yang dibangun dan didukung dengan kuat lah yang menjadi penilaian.
Kata essay berasal dari bahasa perancis yang artinya ‘berusaha’. Essay adalah usaha berupa argumentasi yang Anda berikan terhadap pandangan/klaim Anda. Pandangan atau ide tersebut dinyatakan berdasarkan interpretasi Anda terhadap subjek permasalahan yang ditanyakan dengan meninjau berbagai aspek. Namun, Anda perlu memberikan support/dukungan terhadap pandangan/ide Anda tersebut agar pandangan Anda tersebut kuat dan dapat diterima. Hal ini lah yang menjadi “jantung” essay tersebut.
2 Tips Menjawab Soal Essay
Banyak siswa tidak memahami soal essay dan bagaimana menjawab soal essay yang mengakibatkan tidak mendapatkan nilai yang baik. Kebanyakan hanya menulis secara umum apa yang ia ketahui tentang topik tersebut namun tidak benar-benar menjawabnya inti pertanyaannya. Lebih parahnya lagi, banyak siswa yang berasumsi bahwa nilai dapat diperoleh dengan memperbanyak tulisan. Semakin banyak tulisan maka semakin besar nilainya. Dan akhirnya, menjawab secara tidak terarah (ngalor-ngidul) dengan menambahkan seadanya hal-hal yang mereka kuasai dan berharap wawasan pengetahuan mereka bisa menambahkan nilai. Atau berharap salah satu kalimat dalam tulisannya, ada yang berisi jawaban yang diharapkan penguji. Tapi ternyata rata-rata penguji sudah mengetahui trik ini dan tidak memberikan poin terhadap kuantitas tulisan bahkan justru menguranginya.
Untuk menjawab secara efektif, pastikan Anda menjawab to do point pertanyaan yang diajukan pada soal essay berupa pernyataan/sikap/posisi Anda terhadap permasalahan yang ditanyakan. Pastikan Anda tidak melebar kemana-mana alias ngalor-ngidul. Kemudian dukung pernyataan tersebut dengan premis-premis berupa fakta, opini yang common-sensedan teori pendukung untuk memperkuat pernyataan Anda.
3 Keahlian Membangun Argumen
Seperti yang disebutkan dibagian sebelumnya bahwa pada dasarnya membuat/menjawab essay adalah menyatakan pandangan Anda terhadap suatu masalah yang diajukan pertanyaan essay. Dan memberikan pernyataan-pernyataan yang mendukung pandangan tersebut. Oleh karena itu, untuk membangun suatu pandangan atau klaim yang kuat yang didukung oleh pernyataan-pernyataan pendukung (premis) diperlukan keahlian untuk membangun argumen.
Terdapat dua jenis argumen yaitu argumen induktif dan argumen deduktif. Secara umum, membangun argumen induktif dimulai dari premis-premis kemudian menarik kesimpulan secara logis dari premis-premis tersebut. Sementara Argumen deduktif berangkat dari menyatakan kesimpulan dahulu atau menentukan klaim dahulu baru kemudian memberikan premis- premis yang mendukung atau memperkuat klaim atau kesimpulan tersebut. Sesuai dengan definisi essay yaitu “memperkuat”, dalam hal ini bentuk argumen deduktif adalah bentuk yang kita gunakan untuk menjawab pertanyaan essay.
3.1 Membangun Argumen Deduktif
Di bagian ini kita akan mempelajari argumen deduktif, apakah argumen deduktif, bagaimana ia bekerja, bagaimana mengenali dan bagaimana membuat argumen deduktif yang baik. Untuk lebih mudah memahaminya mari kita bandingkan secara lebih detail dengan berpikir induktif.
Berpikir induktif merupakan berpikir yang biasa kita gunakan sehari-hari dalam menarik kesimpulan. Berpikir induktif adalah berpikir dengan melakukan pengamatan, mengumpulkan fakta-fakta kemudian menarik kesimpulan secara logis berdasarkan hasil observasi tersebut. Misalkan Anda berangkat dari rumah jam 7 pagi dan sampai kantor jam 8. Berikutnya Anda mencoba berangkat sedikit terlambat 15 menit, yaitu jam 7.15. Namun ternyata Anda sampai di kantor jam 9.00. Dari fakta yang Anda alami, Anda menarik kesimpulan bahwa `5 menit saja terlambat berangkat maka akan terlambat sampai ke kantor 1 jam.
Uraian berikut akan memperjelas kerangka argumen induktif.
o Fakta/Premis 1: Berangkat dari rumah jam 7 pagi dan sampai kantor jam 8.
o Fakta/Premis 2: Berangkat sedikit terlambat 15 menit, yaitu jam 7.15. Namun ternyata Anda sampai di kantor jam 9.00.
o Kesimpulan: 5 menit saja terlambat berangkat maka akan terlambat sampai ke kantor 1 jam.
Secara sederhana, pendekatan berpikir induktif melibatkan pertanyaan- pertanyaan berikut:
o Apa yang telah Anda observasi, fakta apa yang diperoleh Apa yang dapat Anda simpulkan dari fakta itu
o Apakah kesimpulan tersebut logis
Berlawanan dengan tipe berpikir induktif, berpikir deduktif menggunakan pendekatan sebaliknya. Berpikir deduktif dimulai dari kesimpulan/klaim, kemudian menyampaikan fakta-fakta yang mendukung kesimpulan tersebut. Dari Pada berpikir induktif, kita harus mencari kesimpulannya berdasarkan fakta-fakta dan menentukan apakah kesimpulan tersebut valid. Pada berpikir deduktif, kita mulai dari kesimpulan, kemudian melengkapi dengan fakta-fakta dan melihat bahwa apakah fakta tersebut valid untuk mendukung klaim tersebut. Secara umum, jika fakta nya valid maka kesimpulannya juga valid.
Sederhananya, pendekatan deduktif, melibatkan pertanyaan pertanyaan:
o Apakah kesimpulannya?
o Fakta/Evidence apa yang mendukungnya?o Apakah evidence tersebut logis?
Sebelum menjelaskan lebih lanjut, penting bagi kita untuk mengetahui dahulu beberapa istilah penting yang digunakan dalam argumen, antara lain:
o Klaim : pernyataan tentang kebenaran, keberadaan atau nilai dari suatu hal
o Argumen: Klaim yang didukung oleh evidence/fakta/bukti
o Kesimpulan: Klaim utama atau inti dari suatu argumen
o Premis: bagian dari fakta/bukti/opini yang mendukung kesimpulan.
3.2 Struktur Dari Argumen Deduktif
Klaim, kesimpulan atau pikiran utama pada argumen deduktif dapat didukung premis dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan beberapa premis secara langsung mendukung kesimpulan. Cara kedua adalah dengan premis yang secara tidak langsung mendukung kesimpulan melalui premis lain.
Untuk lebih jelasnya, misalkan Anda memiliki sebuah argumen dengan tiga premis yang mendukung kesimpulan. Tipe pertama argumen deduktif, setiap premis menyediakan support secara langsung terhadap kesimpulan. Setiap premis merupakan bukti/fakta dari klaim utama. Dalam tipe argumen kedua, premis satu mendukung premis yang lain secara berantai hingga premis utama mendukung kesimpulan.
Perhatikan diagram dibawah:
Berikut merupakan contoh argumen dengan separate support.
Anda jangan membeli mobil itu. Harganya barunya
mahal. Harga jual kembalinya juga jatuh. Dan sparepartnya jarang. Disamping itu, kualitas mesinnya tidak tahan lama.
Berikut adalah contoh argumen dengan chain of support.
Anda jangan membeli mobil itu. Harga barunya mahal. Harga tipe standarnya mencapai 200 juta rupiah. Harga seperti itu untuk mobil merk lain sudah mendapatkan full aksesoris. Contohnya Adalah mobil merk A, harganya 195 juta sudah mendapatkan AC double bower, power window, alarm, wood panel dan tv-car.
Namun tentu saja terdapat pula argumen yang mengandung kombinasi kedua jenis support tersebut yaitu berisi separate support dan chain of support. Yang penting untuk kita perhatikan bahwa bila suatu premis didukung oleh premis lainnya, dapat dikatakan setiap premis yang didukung tersebut sebagai kesimpulan juga. Disamping kesimpulan terdapat kesimpulan utama yang didukung oleh beberapa kesimpulan (premis yang didukung premis) lainnya.
Sebagai contoh:
Kesimpulan utama (A): Anda jangan membeli mobil itu.
Premis (B): Harga barunya mahal.
Kesimpulan : Harga barunya mahal.
Premis (C):Harga tipe standarnya mencapai 200 juta rupiah.
Premis (D):Harga seperti itu untuk mobil merk lain sudah mendapatkan full aksesoris.
Kesimpulan: Harga seperti itu untuk mobil merk lain sudah mendapatkan full aksesoris.
Premis (E): Contohnya Adalah mobil merk A, harganya 195 juta sudah mendapatkan AC double bower, power window, alarm, wood panel dan tv-car.
Untuk melihat lebih jelas kaitan antara kesimpulan dengan premis tersebut perhatikan diagram dibawah ini.
Kesimpulan utama: Anda jangan membeli mobil itu.
Kesimpulan Lv 1 & Premis Kesimpulan utama: Harga barunya mahal
Premis Kesimpulan Lvl 1: Tipe standarnya mencapai 200 juta rupiah
Kesimpulan Lv 2 & Premis Kesimpulan Lvl 1:
Harga seperti itu untuk mobil merk lain sudah mendapatkan full aksesoris.
Premis Kesimpulan level 2:
Contohnya Adalah mobil merk A, harganya 195 juta sudah mendapatkan AC double
4 Mengevaluasi Premis
Dijelaskan sebelumnya bahwa pada argumen deduktif terdapat premis yang mendukung kesimpulan atau klaim yang dinyatakan. Premis-premis inilah yang akan menentukan validitas suatu kesimpulan/klaim pada argumen deduktif. Dengan demikian, penting bagi Anda mengevaluasi fakta yang akan Anda gunakan dan juga mengetahui bagaimana cara penguji mengevaluasi evidence tersebut. Dengan demikian Anda mengetahui apakah argumen Anda cukup kuat didukung oleh premis-premis atau evidence
Kalimat pikiran utama atau kesimpulan adalah ekspresi klaim yang digunakan untuk meyakinkan seseorang terhadap suatu pendapat dan meyakinkan mereka. Sebelum kesimpulan tersebut diterima, penting untuk memeriksa validitas premis yang mendukung kesimpulan tersebut. Secara spesifik ada tiga pertanyaan yang harus diperhatikan ketika mengevaluasi premis.
o Tipe premis apa yang diberikan.
o Apakah premis tersebut kredible
o Apakah premis tersebut reasonable
Terdapat beberapa tipe premis yang dapat dikemukakan dalam mendukung kesimpulan. Salah satu perbedaan yang harus diperhatikan adalah antara lain:
o Premis yang merupakan fakta
o Premis yang merupakan pendapat (opini)
o Premis yang dapat diterima sebagai kebenaran tentatif/sementara/tergantung situasi.
Sebelum melangkah lebih lanjut, penting untuk bisa membedakan antara fakta dan pendapat. Fakta adalah sesuatu yang secara yakin diketahui benar-benar terjadi, diketahui sebagai benar dan diketahui keberadaannya. Sedangkan opini sesuatu yang dipercaya terjadi, sebagai benar, atau sebagai ada. Kebenaran tentatif adalah klaim yang mungkin merupakan fakta namun perlu diverifikasi lebih lanjut.
Terlepas apakah premis tersebut berupa fakta, opini atau kebenaran Tentatif, premis dapat berupa:
o Statistik dan gambar
o Evidence fisik (artifak)
o Sesuatu yang terlihat, dirasakan atau didengar
o Pernyataan dari expert/pakar dan kesaksian pakaro Laporan pengalaman
o Ide, perasaan dan keyakinan (belief)
o Teori
Tentu saja beberapa bentuk premis, terlihat lebih meyakinkan dari yang lainnya. Kebanyakan orang biasanya lebih mempercayai statistik dibandingkan opini. Namun, hal itu tidak berarti semua statistik harus
diterima dan semua opini harus ditolak. Karena statistik dapat dimanipulasi dan sebaliknya dapat juga cukup reasonable. Semua bentuk evidence perlu diperiksa baik kredibilitasnya maupun reasonabilitasnya.
Sebagai contoh reasonabilitas statistik tidak dapat diragukan namun kredibilitasnya perlu dipertanyakan. Seperti halnya juga setiap hal yang berdasar perasaan dan kepercayaan/keyakinan harus diperiksa kredibilitas dan reasonabilitasnya.
4.1 Bagaimana Menguji Kredibilitas Suatu Premis
Hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah kredibilitas dari penulis argumen. Kedua, bila penulis argumen memberikan pendukung dari sumber lain, kredibilitas dari sumber tersebut perlu dipertanyakan. Jika argumentator dan sumber nya kredible, maka argument tersebut secara tentative dapat diterima. Jika tidak, maka argumen tersebut tidak diterima hingga ia diperiksa lebih lanjut.
Berikut ini adalah kriteria untuk menentukan kredibilitas.Untuk sumber yang kredible harus
o Bebas dari bias
o Memiliki keahlian. Keahlian ditentukan oleh:
o Pendidikan
o Pengalaman
o Pekerjaan dan Posisio Reputasi
o Prestasi
Perhatikan contoh berikut:
Statistik menunjukkan bahwa 15% dari anak-anak mengalami obesitas. Obesitas masa anak-anak meningkatkan resiko tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, serangan jantung koroner. Faktanya, 80% anak-anak yang di diagonosa mengalami diabetes tipe-2 mengalami over-weight. Obesitas juga menurunkan percaya diri anak-anak dan mempengaruhi pergaulannya dengan teman-temannya. Epidemik tersebut disebabkan oleh beberapa faktor: genetika, kurangnya aktifitas fisik- anak-anak menghabiskan waktu sebagian besar didepan televisi dan komputer- dan kurangnya pendidikan nutrisi. Jika anak-anak dididik perihal nutrisi dan latihan, maka tingkat obesitas akan berkurang secara signifikan. Oleh karena itu, mengapa kita harus menyetuji undang-undang yang mensyaratkan pendidikan nutrisi dan olahraga sebagai bagian dari kurikulum untuk semua pendidikan sekolah dasar. Sayangnya, sudah terlambat untuk adik saya yang berumur 12 tahun, dia telah didiagnosa mengidap diabetes tipe-2. Tapi kita harus mengambil tindakan untuk meningkatkan kesehatan generasi-generasi selanjutnya.
4.2 Bagaimana Menguji Reasonabilitas Suatu Premis
Sekarang Anda telah dapat menilai kredibilitas dari premis. Pertanyaan berikutnya adalah apakah premis tersebut reasonable. Reasonable berarti logis, berdasarkan kesimpulan yang ditarik dari fakta dan akal sehat. Maka, kapanpun evident datang dalam bentuk pendapat atau kebenaran tentatif, Anda harus mempertimbangkan seberapa reasonable premis tersebut.
Perhatikan contoh opini berikut:
Jika anak-anak dididik perihal nutrisi dan olahraga, maka tingkat obesitas akan turun dengan dengan signifikan.
Bukan kah kalimat diatas terlihat seperti pendapat bagi Anda? Mengapa ya atau mengapa tidak? Jika anak-anak dididik dengan nutrisi dan olahraga, tampak logis bahwa ia akan makan lebih sehat dan olahraga lebih banyak, sehingga mengurangi obesitas. Hal tersebut common-sense bukan?
Bila kita perhatikan contoh diatas, premis yang diberikan berupa opini yang common-sense. Tapi pendapat berikut bukanlah kesimpulan yang ditarik dari fakta/evidence. Lihat bagaimana kuatnya premis berikut, jika ditambahkan fakta dibandingkan sekedar common-sense.
Jika anak-anak dididik tentang nutrisi dan olahraga maka tingkat obesitas akan turun secara signifikan. Sebagai contoh, di Toledo, Semua sekolah di tahun 1999 mengimplementasikan pendidikan nutrisi dan olahraga kedalam kurikulum sekolah dasar. Sebagai hasilnya, tingkat obesitas anak-anak usia 6-11 berkurang dari 15% di 1999 menjadi 10% di 2004.
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan premis yang reasonable adalah premis yang logis yaitu diperoleh dari fakta atau bukti atau dari common- sense. Meskipun dengan common-sense saja valid namun untuk memperkuat argumen Anda, gunakan juga fakta dan teori-teori pendukung yang kredible.
5 Strategi Menghadapi Test
Setelah Anda memahami apa itu pertanyaan essay dan bagaimana menyusun argumen yang baik untuk menjawab pertanyaan essay, terdapat beberapa kiat-kiat yang perlu diperhatikan ketika menghadapi test yang berupa soal essay.
5.1 Ikuti Instruksi
Pertama adalah ikuti instruksi. Instruksi biasanya dituliskan pada bagian atas lembar soal atau dijelaskan sebelum ujian dimulai. Perhatikan apakah penguji mensyaratkan jumlah baris maksimal jawaban. Misalkan, ada yang mensyaratkan jawaban maksimal setengah halaman. Kesalahan yang dibuat dengan tidak mengikuti instruksi akan sangat fatal atau dapat mengurangi nilai yang Anda peroleh.
5.2 Pastikan Memahami Pertanyaan
Pastikan Anda memahami pertanyaan. Baca minimal dua kali pertanyaan tersebut. Membaca pertama berfungsi untuk mendapatkan gambaran secara umum pertanyaan yang diajukan. Membaca kedua berfungsi untuk secara detail memperhatikan apa yang diharapkan oleh pertanyaan tersebut.
Perhatikan apa bentuk khusus dari essay tersebut. Dengan kata lain perhatikan bagaimana penguji ingin essay tersebut dijawab. Misalkan beberapa bentuk pertanyaan dimulai dengan jelaskan, bandingkan, berikan analisa,dsb.
Perhatikan contoh pertanyaan berikut:
Bandingkan dan konstraskan dua jenis software development life-cycle. Apa kelebihan dan kekurangan setiap model terhadap satu dengan lainnya?
Menurut Anda ada berapa pertanyaan diatas? Sebenarnya ada beberapa pertanyaan penting yang harus dijawab dari pertanyaan diatas. Untuk lebih memahaminya, Anda bisa me-list setiap pertanyaan dikertas kosong sebagai berikut:
o Bandingkan dua jenis software development life-cycle
o Kontraskan dua jenis software development life-cycle
o Apa kelebihan model pertama terhadap model kedua?
o Apa kekurangan model pertama terhadap model kedua?
o Apa kelebihan model kedua model kedua terhadap model
pertama?
o Apa kekurangan model kedua terhadap model pertama?
Perhatikan contoh lainnya:
Diskusikan keuntungan dan kerugian dari penggunaan survey terhadap attitude secara teratur untuk memantau kepuasan kerja karyawan.
Dari pertanyaan diatas kita dapat temukan untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan berikut:
o Diskusikan keuntungan penggunaan survey terhadap attitude secara teratur untuk memantau kepuasan kerja karyawan
o Diskusikan kerugian penggunaan survey terhadap attitude untuk memantau kepuasan kerja karyawan.
Tugas Anda adalah menjawab semua pertanyaan tersebut untuk mendapatkan nilai sempurna. Dengan tidak memahami pertanyaan tentu Anda akan melewatkan apa yang diminta dijawab oleh pertanyaan tersebut. Dengan menggunakan teknik mendaftarkan setiap pertanyaan, Anda akan lebih mudah mengidentifikasi dan memahami pertanyaan dalam soal essay tersebut.
5.3 Buat Outline Jawaban Anda
Kecuali jawaban dari pertanyaan sangat sederhana, bangun struktur tulisan berupa outline.Outline akan membantu kita menyusun jawaban yang terkait dengan pertanyaan lazimnya dengan memperhatikan keyword-keyword dalam pertanyaan. Outline harus mencakup seluruh aspek yang ditanyakan dalam pertanyaan.
Untuk setiap pertanyaan buat outline. Outline minimal harus berisi: 1. Conclusion/Claim/Summary
-
Premise: Kalimat yang mendukung kesimpulan, klaim atau ringkasan yang kita nyatakan sebagai inti jawaban.
-
Parafrase kesimpulan.
Contoh membuat outline ini akan diberikan pada bab berikutnya.
5.4 Tulis Jawaban
Tulis jawaban anda dengan bentuk argumen deduktif. Untuk itu tuliskan terlebih dahulu secara lugas jawaban Anda terhadap inti pertanyaan. Jawaban langsung ini adalah kesimpulan/klaim/pendapat Anda terhadap inti pertanyaan essay tersebut. Berikutnya adalah tulis beberapa premis yang didukung oleh fakta-fakta untuk mendukung klaim tersebut.
Satu Paragraf Vs Beberapa Paragraf.
Pada satu nomor soal essay biasanya Anda akan menemukan satu atau lebih pertanyaan. Untuk essay yang berisi satu pertanyaan cukup jawab dengan satu paragraf. Sementara untuk essay yang berisi beberapa pertanyaan, buat masing-masing pertanyaan satu paragraf.
Perhatikan contoh berikut:
Bandingkan dan konstraskan dua jenis software development life-cycle. Apa kelebihan dan kekurangan setiap model terhadap satu dengan lainnya?
Dari soal diatas kita temukan beberapa pertanyaan berikut:
o Bandingkan dua jenis software development life-cycle
o Kontraskan dua jenis software development life-cycle
o Apa kelebihan model pertama terhadap model kedua?
o Apa kekurangan model pertama terhadap model kedua?
o Apa kelebihan model kedua model kedua terhadap model
pertama?
o Apa kekurangan model kedua terhadap model pertama?
Dari soal diatas dapat dibuat enam paragraf dimana setiap paragraf mewakili satu pertanyaan. Adapun setiap paragraf berisi:
o klaim/summary/kesimpulan pada paragraf pertama,
o beberapa premis pendukung pada beberapa paragraf berikutnya
dan
o parafrase dari kesimpulan di paragraf terakhir.
Lebih spesifiknya cara menjawab untuk setiap jawaban dijelaskan pada bab “Beberapa bentuk spesifik pertanyaan essay”.
5.5 Review
Baca kembali soal dan jawaban pastikan jawaban Anda menjawab pertanyaan yang diajukan. Saat ini juga dapat Anda gunakan untuk memperbaiki struktur, grammar tulisan.
6 Beberapa Bentuk Pertanyaan Essay
Pada dasarnya inti pertanyaan essay secara umum serupa yaitu meminta pendapat Anda perihal suatu permasalahan dan berikan support yang kredible dan reasonable terhadap pendapat Anda itu menggunakan fakta, opini yang common-sense, teori dan hasil penelitian sehingga argumentasi menjadi kuat. Namun demikian, terdapat beberapa kata kunci yang mengarahkan bagaimana pertanyaan essay tersebut ingin dijawab.
Berikut ini adalah beberapa kata kunci pertanyaan essay tersebut dan pendekatan yang harus kita lakukan untuk menjawabnya.
6.1 Gambarkan
Jika diminta menggambarkan/mendeskripsikan suatu hal maka deskripsikan hingga dapat memberikan gambaran bagi pembacanya. Bentuk deskripsi lazimnya kronologis, menjelaskan sesuatu dalam suatu urutan dan sertakan juga contoh yang memudahkan pembaca mendapatkan gambaran.
Contoh:
Dari pengalaman Anda sendiri, deskripsikan suatu situasi yang didalamnya Anda terlibat, dimana konflik itu bersifat disfungsional.
Outline Jawaban:
-
Kesimpulan/summary :Nyatakan kejadian konflik yang bersifat disfungsional yang penah Anda alami .
-
Premis 1 (support kesimpulan): Tuliskan contoh kejadian ketika Anda mengalami konflik disfungsional.
-
Premis 2 (support kesimpulan): Jelaskan apa akibat konflik yang bersifat disfungsional tersebut.
-
Parafrasekan kesimpulan yang Anda nyatakan dengan kalimat berbeda.
Contoh jawaban:
Konflik disfungsional saya alami di tahun kedua saya bekerja di PT. A yang menyebabkan performa kami turun. Konflik terjadi antara saya dengan rekan kerja saya dalam hal peran dan tanggung jawab masing-masing yang saling beririsan. Akibat konflik tersebut, pada akhir tahun performa kami turun 30% dibandingkan performa tahun sebelumnya. Sebelumnya saya mencapai penjualan 100 juta namun setelah itu turun menjadi 70 juta. Hal yang serupa dialami oleh teman saya. Hal ini sejalan dengan teori konflik disfungsional yang menyatakan bahwa konflik disfungsional bersifat destruktif. Kejadian tersebut menunjukkan bahwa konflik yang bersifat disfungsional merugikan perusahaan karena menyebabkan performa turun
6.2 Menganalisa
Jika diminta menganalisa suatu permasalahan maka Anda diminta untuk memecahkan konsep menjadi beberapa komponen atau bagian dan mendiskusikan keterkaitan antara beberapa bagian tersebut.
Contoh:
Analisislah pengaruh penerapan teori kebutuhan Maslow dan Herzberg pada suatu negara di Afrika dimana lebih dari seperempat populasinya menganggur.
Outline Jawaban:
-
Kesimpulan: Justifikasi Anda perihal pengaruh penerapan teori kebutuhan Maslow dan Herzberg di negara Afrika yang populasinya banyak menganggur.
-
Premis 1: Jelaskan elemen-elemen teori Maslow.
-
Premis 2: Jelaskan pengaruh penerapan teori Maslow di Afrika yang populasinya banyak menganggur.
-
Premis 3: Jelaskan elemen-elemen teori Herzberg.
-
Premis 4: Jelaskan pengaruh penerapan teori Herzberg di Afrika yang populasinya banyak menganggur.
-
Premis 5: Jelaskan Keterkaitan penerapan teori Maslow dan Herzberg di Afrika
-
Parafrase kesimpulan
6.3 Menjelaskan
Bentuk pertanyaan ini meminta kita menjelaskan hingga pembaca memahami sesuatu. Umumnya pertanyaan berupa kata mengapa atau bagaimana
Contoh:
Bagaimana tim yang efektif meminimalkan group-think?
Outline:
-
Kesimpulan: Nyatakan klaim/pendapat Anda berdasarkan pemahaman Anda bagaimana sebuah tim yg efektif dapat meminimalkan group think
-
Premis 1(support kesimpulan): Berikan penjelasan perihal tindakan kongkrit yang dilakukan tim efektif guna meminimalkan group think
-
Premis 1a (support premis 1):Jelaskan common-sense yang mendukung pendapat Anda
-
Premis 1b (support premis 1): Jelaskan teori perihal tim-efektif yang mendukung kesimpulan Anda.
-
Premis 1c (support premis 1): Jelaskan karakteristik tim efektif.
-
Premis 2 (support kesimpulan): Jelaskan teori perihal bagaimana tim-efektif dapat meminimalkan group think.
-
Premis 3 (support kesimpulan): Berikan contoh-contoh berupa fakta atau hasil rise perihal tindakan tim-efektif dalam meminimalkan group think.
-
Parafrase kesimpulan.
6.4 Memberikan Evaluasi
Bentuk pertanyaan ini meminta kita mengambil suatu kesimpulan/judgement perihal hal tersebut. Dalam jawaban Anda nyatakan kesimpulan/judgement Anda kemudian jelaskan rasionalitas yang mensupport judgement Anda.
6.5 Memberikan Argumen
Bentuk pertanyaan ini meminta kita mengambil posisi dalam suatu perdebatan atau kontroversi. Nyatakan posisi Anda kemudian berikan pernyataan untuk mendukung posisi yang Anda tetapkan.
Contoh:
“Apakah Anda setuju bahwa seorang individu terlalu dimotivasi, sehingga kinerjanya merosot sebagai akibat upaya yang berlebihan?”
Outline jawaban:
-
Kesimpulan: Jawab secara langsung apakah Anda sependapat atau tidak perihal apakah kinerja individu dapat merosot akibat motivasi berlebihan.
-
Premis 1 (support kesimpulan): Jelaskan mengapa Anda mengatakan sependapat atau tidak sependapat.
-
Premis 1b (support premis 1):Jelaskan teori yang mendukung pendapat Anda
-
Premis 1c (support premis 1):Berikan fakta-fakta yang mendukung pendapat Anda
-
Parafrasekan kesimpulan
6.6 Bagaimana Dua Konsep Berhubungan Atau Berbeda
Jika ditanyakan bagaimana dua hal berkaitan atau berbeda jangan hanya menjawab dengan ya dan tidak. Jika ya jelaskan bagaimana dua hal itu berkaitan. Jika tidak jelaskan bagaimana dua hal itu tidak berkaitan.
Contoh:
Apakah menurut Anda terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepemilikan nilai-nilai pribadi tertentu dan kemajuan karir yang berhasil dalam organisasi seperti Merrill Lynch, AFL-CIO, dan departemen kepolisian Cleveland?
Outline Jawaban:
-
Kesimpulan: Nyatakan secara langsung apakah terdapat hubungan atau tidak terdapat hubungan.
-
Premis 1: Jelaskan bagaimana jika ada hubungan positif atau jika tidak ada hubungan positif
-
Premis 2: Jelaskan teori terkait yang menjelaskan hal tersebut.
-
Premis 3: Jelaskan fakta-fakta yang menunjukkan ada tidaknya hubungan positif.
-
Parafrasekan kesimpulan.
6.7 Membandingkan
Jika ditanyakan untuk membandingkan dua hal jelaskan persamaan dan perbedaan antara kedua hal tersebut.
Contoh:
Bandingkan keadilan distributif dengan keadilan prosedural. Apa implikasinya terhadap perancangan sistem upah di berbagai negara?
Outline jawaban:
-
Kesimpulan: Nyatakan pendapat Anda perihal persamaan dan perbedaan keadilan distributif dan keadilan prosedural. Dan nyatakan pendapat Anda implikasinya terhadap sistem upah diberbagai negara.
-
Premis 1: Jelaskan persamaan ke-2 jenis keadilan tersebut
-
Premis 2: Jelaskan perbedaan ke-2 jenis keadlian tersebut.
-
Premis 3: Jelaskan implikasi jenis keadilan distributif terhadap sistem upah diberbagai negara.
-
Premis 3a: Berikan teori terkait
-
Premis 3b: Berikan common-sense terkait
-
Premis 3c: Berikan fakta-fakta atau hasil riset terhadap implikasinya diberbagai negara.
-
Parafrasekan kesimpulan.
6.8 Mengkontraskan Dua Hal
Jika ditanyakan untuk mengkontraskan dua hal jelaskan hanya perbedaan antara kedua hal tersebut.
Contoh:
Bedakan tim virtual dengan tim tatap muka? Kontraskan.
6.9 Diskusikan
Bentuk pertanyaan ini sangat terbuka dan memungkinkan Anda untuk mengambil pendekatan terbaik untuk menjawab pertanyaan. Dalam hal ini Anda bisa memasukkan unsu perbandingan, kontrast, gambaran, argumentasi dan relasi.
Contoh:
Diskusikan keuntungan dan kerugian dari penggunaan survey terhadap attitude secara teratur untuk memantau kepuasan kerja karyawan.
Outline:
-
Kesimpulan :Nyatakan opini Anda perihal keuntungan dan kerugian survey attitude untuk memantau kepuasan kerja karyawan.
-
Premis 1: Berikan pendapat yang common-sense terhadap keuntungan survey attitude secara teratur terhadap kepuasan kerja.
-
Premis 1b: Berikan fakta-fakta pendukung terhadap opini Anda
-
Premis 2: Berikan pendapat yang common-sense terhadap kerugiannya
-
Premis 2b: Berikan fakta-fakta pendukung terhadap opini Anda
-
Parafrasekan kesimpulan
7 Kesalahan Umum Menjawab Soal Essay
Beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan siswa dalam menjawab essay antara lain:
7.1 Menulis Sebanyak-Banyaknya.
Ada kepercayaan bahwa semakin banyak baris jawaban maka akan semakin besar nilai yang diperoleh. Atau semakin banyak yang ditulis semakin besar peluang jawaban mengenai pertanyaan yang diajukan
Bentuk fikiran seperti ini adalah salah. Pertama, Penguji sudah mengetahui trik ini. Kedua yang dicari penguji adalah apa jawaban lugas Anda terhadap inti pertanyaan kemudian seberapa kuat Anda mampu mensupport pernyataan Anda itu dengan evidence-evidence.
7.2 Menulis Hal Yang Tidak Terkait
Banyak siswa yang sekedar menulis apa yang dia ketahui meskipun tidak terkait, dengan asumsi bahwa penguji tidak akan benar-benar membaca jawaban melainkan hanya melihat kuantitas jawaban. Kenyataanya yang dicari penguji adalah klaim utama Anda apakah menjawab pertanyaan. Jika ia tidak menemukannya, ia akan langsung mencoret jawaban Anda.
7.3 Tidak Menjawab Inti Pertanyaan
Banyak pula siswa yang mengetahui jawabannya namun tidak langsung menulis jawaban terhadap inti pernyataan. Melainkan mereka disibukkan oleh langsung menulis contoh-contoh, fakta-fakta detail tanpa menuliskan jawaban terhadap pertanyaan. Hal ini lazim ditemukan ketika siswa tersebut tidak memahami bagaimana menulis argumen deduktif yang baik.
7.4 Tidak Mengikuti Instruksi
Siswa sering kali juga tidak membaca instruksi atau tidak mengikuti instruksi. Sebagai contoh, menulis jawaban sehalaman penuh padahal disyaratkan hanya menulis maksimal setengah halaman.
7.5 Tidak Memberikan Support/Evidence Terhadap Klaim/Kesimpulan
Bentuk kesalahan lainnya adalah memberikan jawaban langsung terhadap inti pertanyaan berupa klaim/kesimpulan namun tidak memberikan kalimat pendukung dengan evidence/fakta-fakta/teori/sumber pendukung. Seandainya ada premis-premis tersebut hanya berupa opini semata.
8 Mengenali Bias dalam Pemberian Nilai
Disisi lain terdapat pula bias dalam pemberian nilai yang dilakukan penguji,
meskipun bisa jadi jawaban yang ditulis memiliki argumen yang baik dan
kuat. Bias tersebut antara lain:
8.1 Jawaban Yang Susah Dibaca Cenderung Mendapat Nilai Kecil
Penguji yang kesulitan membaca tulisan bisa jadi tidak melanjutkan membaca secara seksama tulisan tersebut atau membaca namun memiliki emosi negatif berupa kekesalan dan akhirnya memberikan nilai kecil pada jawaban tersebut.
8.2 Jawaban Yang Lebih Terorganisir Lebih Kredible
Penguji mempersepsikan tulisan yang lebih terorganisir lebih kredible. Dengan kata lain menganggap bahwa sang penjawab tahu apa yang harus dilakukan dan percaya diri terhadap jawaban. Sedangkan tulisan yang tidak terorganisir menampilkan sang penjawab tidak tahu apa yang harus dilakukan dan tampak tidak memahami pertanyaan dan jawaban. Persepsi kredibilitas ini membuat jawaban yang lebih terorganisir mendapatkan nilai lebih baik.