Bagaimana Menjadi Penulis Buku dalam Waktu Singkat tanpa Khawatir Penolakan | Menjadi Penulis Buku, dalam Waktu Singkat, tanpa Khawatir Penolakan
Penulis sederhananya adalah orang yang melakukan pekerjaan membuat tulisan. Karya tulisan ini pun memiliki variasi, antara lain: artikel, blog, jurnal, karya ilmiah, buku, dsb. Untuk menjadi penulis buku, seseorang harus menghasilkan karya tulis berupa buku yang telah diterbitkan.
Bagaimana menjadi penulis buku tanpa khawatir penolakan meskipun Anda belum berpengalaman? Mungkin hal tersebut menjadi pertanyaan bagi sebagian pembaca yang ingin menjadi penulis buku. Dan sebagian khawatir akan mengalami penolakan setelah melakukan penulisan. Dalam tulisan ini penulis akan berbagi pengalaman dan memberikan tips untuk Anda agar dapat mengantisipasi hal tersebut.
1. Menentukan tema utama penulisan
Pertama, untuk menulis buku yang Anda perlukan pertama adalah tema utama. Tema utama adalah apa yang akan Anda bahas dan tulis pada buku tersebut. Kemudian dari tema tersebut disusun rangkaian bab yang membahas dan menjelaskan tema dari buku tersebut. Masing-masing bab juga memiliki tema, yang kemudian dijelaskan oleh paragraf demi paragraf dalam bab tersebut. Kita akan bahas lebih detail di tulisan lainnya bagaimana menulis bab dan paragraf.
2. Menyampaikan tema utama dan kerangka tulisan kepada calon penerbit
Kedua, dalam konteks menerbitkan buku cetak, sebelum menulis lebih jauh, penulis sebaiknya menyampaikan tema utama dan kerangka tulisan kepada calon penerbit untuk kemudian di evaluasi penerbit apakah tulisan tersebut cukup menarik, memiliki pasar dan di pasaran belum banyak tulisan sejenis. Hal ini penting untuk memastikan karya tulis Anda tidak ditolak oleh penerbit kemudian hari. Namun hal ini tidak diwajibkan ketika Anda menerbitkan berupa ebook, karena menerbitkan dalam bentuk cetak memiliki resiko modal dan stok cukup besar bagi penerbit jika tidak laku terjual. Namun, resiko tersebut menjadi sangat minimum jika menerbitkan berupa ebook.
Lazimnya untuk menerbitkan pada penerbit-penerbit buku cetak, penulis perlu menulis minimal 300 lembar untuk buku dengan ukuran setengah A4. Untuk penulisan, penerbit biasanya akan memberikan template atau aturan margin dari buku yang akan ditulis. Penulis selanjutnya menggunakan template yang diberikan sesuai standar penerbitan.
Apabila diterima oleh penerbit, penulis selanjutnya menandatangani kontrak penerbitan dan biasanya diberikan royalty 10% dari penjualan yang akan dibayarkan 2 kali setahun. Jumlah eksemplar yang di cetak bervariasi namun lazimnya sekali pencetakan berjumlah 3000-6000 eksemplar.
3. Minimalkan resiko dengan menerbitkan berupa ebook.
Ketiga, meskipun demikian tidak mudah untuk menerbitkan pada penerbit cetak mengingat resiko tidak terjualnya buku, besarnya biaya pencetakan yang mencapai puluhan juta rupiah, resiko biaya distribusi dan pemasaran. Terutama untuk penulis-penulis pemula atau bahkan penulis berpengalaman, tidak jarang banyak tulisan mengalami penolakan oleh penerbit-penerbit buku cetak.
Untuk memulai menjadi penulis buku, penulis dapat juga menerbitkan pada penerbit dengan format digital atau ebook. Buku penulis akan dapat dibaca menggunakan aplikasi “reader “yang disediakan. Kelebihan metode ini adalah royalty penulis bisa lebih besar dibandingkan royalty yang diperoleh dari penerbit cetak. Bahkan bisa mencapai 80%, seperti pada karyavirtual.com, satu-satunya platform yang memberikan imbal hasil 80% dibandingkan platform publishing ebook sejenis. Dengan cara ini, penulis akan mulai dapat dikenal, melakukan tes pasar atau membangun basis pembaca. Selanjutnya akan lebih mudah bagi Penulis menerbitkan dalam bentuk cetak pada penerbit-penerbit besar. Sebagai contoh dalam membangun basis pembaca dan dalam rangka promosi, penulis bisa berbagi secara gratis atau menguji harga jual yang optimal. Hal tersebut bisa dilakukan tanpa biaya berupa ebook melalui platform karyavirtual.com.
4. Act Now, mulailah menulis dari sekarang.
Dan Keempat, untuk menjadi penulis, tips utamanya mulailah menulis dari sekarang dan jangan ragu untuk menerbitkannya baik secara digital maupun cetak. Seperti kata pepatah “practices make perfect”. Dengan banyak berlatih, Anda akan semakin banyak belajar dan keahlian dan intuisi Anda pun akan meningkat.
Khususnya menulis dan menerbitkan dalam format digital (ebook), Anda dapat terus menyempurnakan karya Anda dari waktu ke waktu, karena dibandingkan dengan versi cetak ongkos koreksi, penerbitan dan distribusi yang jauh sangat murah dibandingkan versi cetak. Dengan rajin menulis lambat laun akan menjadi hobby yang menyenangkan serta dapat menjadi sumber penghasilan Anda.
Selamat menulis. Ayo jadi indiewriter, terbitkan dan jual sendiri karya Anda di https://karyavirtual.com . Platform yang memiliki misi membantu penulis menerbitkan sendiri dalam format digital (ebook) , menjangkau pelanggan dan pasarnya tanpa harus membuat platform sendiri.