Profesinya adalah merubah dan menyampaikan rangkaian aksara melalui gambar atau ilustrasi, yang telah ditekuninya lebih dari 20 tahun, sebelum AI (Artificial Intelligence) merubah lini masa kehidupan manusia. Dari situ ia mencoba meniti jalan di dunia aksara untuk mengemukakan ide-ide yang tersimpan dalam kepalanya baik secara eksplisit maupun implisit.
Berawal dari postingan berupa tulisan ringan di akun sosial medianya, berupa kutipan dari film-film dan buku-buku yang ditonton/dibacanya. Kemudian berlanjut ke micro blogging, hingga tak terasa tercipta cerita pendek bertema horor, misteri, dongeng (legenda), fiksi, sains, psikologi, dan lain sebagainya. Hingga dari keisengan itu, terbersit keinginan untuk menulis tentang apa saja sesuai dengan tema-tema yang disukainya sebagai buku, bukan sekedar cerita pendek atau pretelan postingan dalam sosial media saja.
Belajar menulis secara otodidak. Mungkin hasilnya tak sebagus mereka yang mengenyam pendidikan sastra. Tapi setidaknya isi dalam kepala atau idealismenya bisa tersampaikan melalui aksara tanpa harus ada ketakutan buku-buku itu nanti bakal laku keras atau disukai banyak orang atau tidak. Yang penting terus berkarya.