About Authors
Profile Penulis

Adjat Wiratma  

AuthorPreneur, Penulis, Penerbit Individu/Indie
no profile photo Adjat Wiratma  

Dosen

Back

Author's Books

Lain-lain Kasih, Perjalanan Kemanusiaan Ibu Guru Kembar  
Access
Buku itu mengisahkan kerelawanan Sri Rosyati dan Sri Irianingsih, perempuan kembar yang selama ini dikenal sebagai pendiri sekolah gratis bagi warga kurang mampu. Buku ini dengan mengurai kisah-kisah inspiratif dua Sri, mulai dari liku-liku mendirikan sekolah di Jakarta, menjadi relawan saat gempa dan tsunami di Aceh-Nias, mendirikan sekolah di pedalaman Papua dan Kalimantan, serta sorotan tentang pendidikan bagi warga marjinal. Buku ini mengurai kisah-kisah inspiratif dua Sri, mulai dari liku-liku mendirikan sekolah di Jakarta, menjadi relawan saat gempa dan tsunami di Aceh-Nias, mendirikan sekolah di pedalaman Papua dan Kalimantan, serta sorotan tentang pendidikan bagi warga marjinal.
Rp. 69900 Rp.19,900 Detail
Novel Novel Dua Mawar Merah  
Access
Cinta antar sesama manusia, cinta yang menggerakan kepedulian dan melahirakan karya nyata. Cinta yang menjadikan dua mawar merah guru dan juga ibu bagi ribuan anak-anak yang tidak pernah dilahirkannya. Ini bukan soal polesan kata namun realita hidup, kehidupan yang penuh warna, dijalani dengan ikhlas dengan niat menjadi Pelayan Allah SWT didunia yang singkat ini. Dua mawar merah tidak sekedar guru yang dermawan, namun sesungguhnya mereka adalah pejuang, banyak perjuangan yang harus mereka menangkan dalam memberikan pendidikan dan pelayanan kesehatan bagi anak-anak miskin. Hingga hari ini, diusia yang tak muda lagi, mereka tetap bersemangat, memperluas karya dan baktinya, tidak kendur malah kencang dan makin kencang. Buku dua mawar merah adalah warisan bagi generasi untuk mengambil intisari perjalanan kehidupan dua mawar merah saat mereka di didik orang tua hingga mereka menjadi orang tua bagi anaknya, dan mendidik ribuan anak-anak yang tidak pernah dilahirkannya namun mereka menjelma sebagai orang tua bagi mereka itu. Cinta yang memberikan energi, berbagi berbagi berbagi, tidak berbagi sangat merugi hidup di dunia
Rp. 69900 Rp.19,900 Detail
Lain-lain Ibu Guru Kembar di Mata Jurnalis  
Access
Sedikitnya 20 Jurnalis (Senior dan Junior) menulis langsung kesan mereka tentang Ibu Guru Kembar. Ada lebih dari 100 Koran dan Majalah (lokal dan mancanegara) yang memuat berita tentang Sekolah Darurat Kartini yang disadur dalam Buku ini. Sumber lain adalah pemberitaan di media online dan naskah berita televisi. Buku ini mencoba mengumpulkan kembali tulisan para jurnalis dari tahun 1990 – hingga 2014. 24 tahun itu adalah umur Sekolah Darurat Kartini yang didirikan Ibu Guru Kembar. Sekolah Gratis dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK hingga Akademi (Perguruan Tinggi), bagi warga kurang mampu yang tidak hanya di Jakarta, tapi ada di banyak tempat di Indonesia. Dalam setiap pemberitaan yang dimuat, saya merasakan energi positif yang begitu besar yang coba diungkap para jurnalis tentang cerita hidup Rian dan Rossy. Rossy dan Rian tak akan pernah lupa, di atas kereta antara Semarang – Jakarta, saat melihat gubuk-gubuk kecil dipinggiran rel kereta, tepatnya di Kampung Bandan, Jakarta, Ayah berkata : “Kembar, tugasmu nanti bila sudah dewasa, didiklah anak-anak mereka agar tidak hidup dalam kemiskinan, seperti yang kita lihat sekarang,” (1957). Seiring dengan bergulirnya waktu, lama kelamaan seluruh tenaga, pikiran dan materi mereka tercurahkan untuk mengabdi pada anak-anak yang kurang mampu. Sekarang Ibu Guru Kembar sudah benar-benar merefleksikan dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah maraknya komersialisasi pendidikan, sosok Ibu Guru Kembar tampil menjadi sebuah anomali. Mereka tidak hanya sibuk berbicara dan mencari pengakuan. Mereka mampu membuktikan bahwa sekolah gratis bisa diwujudkan. Ibu Guru Kembar : “Kami Memilih Menjadi Pelayan Allah SWT di Dunia yang Singkat.” Buku ini secara garis bersar bercerita tentang Perjuangan dan Cinta. Perjuangan Duo Kembar dalam mencerdaskan anak bangsa. Komitmen mereka di bidang pendidikan tak perlu diragukan. Mereka tidak hanya sekedar guru tapi sudah menjadi orang tua dan “pahlawan” bagi anak didiknya. Sampai kapan Anda melakukan kegiatan seperti ini ? Ibu Guru Kembar : “kalau Tuhan memberikan kesehatan ya jalan terus. Ini sudah bagian dari hidup. Lebih baik seperti ini daripada kita ke mall atau ke luar negeri”. (Republika, Ahad 30 Juli 2006). Mereka melakukan itu dengan cinta, rasa kasih sayang yang besar terhadap anak-anak dan warga kurang mampu secara ekonomi membuat mereka tegar dalam menghadapi semua cobaan. Sekolah Darurat Kartini yang berdiri di Kolong Tol, Bantaran Rel, dan tempat kumuh lainnya, berkali-kali digusur, namun tak menyulutkan semangat mereka untuk bangkit dan hingga kini sekolah itu ada bagi mereka yang tidak mampu yang punya cita-cita dan harapan besar untuk hidup jauh lebih baik.
Rp. 69900 Rp.19,900 Detail
Lain-lain Guruku Kembar  
Access
Ada tiga kata penting dalam buku ini, pertama adalah Ibu, perempuan yang penuh kasih bagi anak-anaknya, perannya begitu penting dalam keluarga yang tempatnya tidak akan tergantikan. Ibu adalah orang yang selalu memberikan kebaikan, seperti udara yang terus berhembus dan dihirup sepanjang waktu tanpa berharap balas. Ibu yang membantu buah hati tumbuh, berkembang hingga mencapai tingkat tertinggi, tempat menampung suka, duka dan menebar semangat. Walau ini bukan ibu yang melahirkan raga-raga kecil yang diasuhnya, hadirnya mampu mengisi jiwa-jiwa mereka yang haus rasa sayang. Kata berikutnya Guru, sosok yang memberikan bimbingan, pengetahuan dan pengajaran kepada muridnya. Teladan kehidupan yang memberikan inspirasi dan membantu pengembangan diri. Tidak hanya mendidik tapi juga melatih, dari yang awalnya tidak bisa menjadi bisa, dari awalnya yang tidak tahu menjadi tahu. Guru yang juga penggerak masyarakat, membentuk karakter muridnya juga lingkungannya untuk beragama dan berjiwa kebangsaan. Profesi mulia yang diembanya dalam perjuangan melalui pendidikan. Dan kata ketiga adalah Kembar, Dua individu yang lahir dalam satu kelahiran, identik karena berasal dari satu telur yang sama, yang selalu bersama di masa kecil hingga usia senja, walau sempat berpisah saat rumah tangga, namun lebih dari separuh hidup mereka adalah berdua. Mereka yang saling mengisi dan saling menguatkan, tidak pernah berbeda, selalu seiya sekata. Dengan demikian, maka jika disatukan tiga kata itu adalah Ibu Guru Kembar.
Rp. 69900 Rp.19,900 Detail